Senin, 19 November 2018

Ketika Cita-Cita Belum Terwujud

Cita-cita, harapan, impian adalah sesuatu yang terkadang menjadi energi yang maha dahsyat. Terkadang diri ini bingung, gundah gulana menunggu kapan dan dimana semua itu terwujud, berapa lama diri ini harus menunggu. Terkadang juga diri ini akhirnya menyerah menunggu kehadiran impian itu kapan datangnya.

Banyak impian tentang sebuah bisnis  yang ingin kujalankan bersama teman-teman yang telah kurancang yang tidak terhitung  jumlahnya, ada hal-hal yang membuat pikiran menjadi runyam. Tetapi itulah hidup bukan dunia mimpi dan bukan dunia bimsalabim semua mudah diwujudkan. Butuh proses untuk diri menjadi besar untuk diri menjadi pantas, untuk diri menjadi siap.

Aku masih teringat betul dimana batas kesabaranku diuji manakala seorang dosen yang kupercaya mengajak berbisnis . Aku dan tiga orang temanku , menjalani bisnis MLM yang konon katanya tujuannya untuk membantu . Bisnis berkedok agama ini dilabeli "FASTABIK", yang berasal dari kata fastabikulkulkhirot. "Berlomba-lomba Dalam Kebaikan". Alih-alih mendapat untung, aku dan teman-teman malah menjadi korban penipuan. Kami menggugat dosen pun percuma, konon si dosen juga tidak tahu ternyata bisnis itu adalah penipuan berkedok MLM . Akhirnya ujung-ujungnya mencoba bersabar walaupun berat. Belum selesai sampai disitu , lagi-lagi orang yang aku percaya, mengajak bisnis katering . Dua bulan pertama semuanya lancar , setelah itu tidak ada kabarnya lagi . Bahkan yang sangat sulit aku percaya, dia malah memblok nomer whatsupku. Setelah kejadian itu, rasanya aku tidak bisa percaya lagi dengan teman atau bahkan sahabat.. Ada yang bilang, katanya dibalik ujian pasti ada hikmah . Entahlah...seiring waktu bergulir , tahun berganti-tahun, sepertinya aku belum menemukan hikmah dibalik kejadian ini. Mungkin hikmahnya aku harus lebih berhati-lagi dalam mencari rekan bisnis. Teringat sebuah perkataan dari seorang teman '' panjatkanlah doa sampai impian itu terwujud letakan impian itu didepan jidat, nanti Allah sendirilah yang akan menggerakan diri kita ketujuan kita''. Memang terkadang tidak semudah dengan apa yang kita pikirkan dengan logika kita yang hanya menggambarkan sistematis belaka.


Dalam menghadapi ujian ini, terkadang "selftalk"  sangat membantu untuk menenangkan hati ini . Bersabarlah wahai diri , semua pasti akan baik dan semua pasti akan terwujud. Semua untaian doa pasti didengar Allah. Yakinlah Allah Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang semua doa pasti akan terwujud sadarkah kau dulu wahai diri kau adalah jelmaan apa yang kau pikirkan dulu. Bisakah hati sejenak menyimak perjalanan hidup mu dari lahir hingga sekarang sadarkah dirimu yang sekarang adalah apa yang kamu pikirkan dulu.

Kita didalam Alquran disuruh sabar dan shalatlah ketika diri belum dapat mewujudkan impian, yakinlah Allah Maha Besar atas segalanya. Sabar memang tidak mudah . "Jika sabar itu mudah, tentu semua orang bisa melakukannya. Jika kamu mulai berkata sabar itu ada batasnya, itu cukup berarti pribadimu belum mampu menetapi kesabaran karena sabar itu tak ada batasnya . Batas kesabaran itu terletak di pintu Syurga dalam naungan keridoan-Nya.#selfnotes#selfreminder



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar