Sebuah kejutan besar telah terjadi dalam hidup adikku, Reni. Bisa dibilang, aku adalah saksi nyata bukti keajaiban tersebut . Salah satu moment kebahagiaan yang paling berkesan bagi sepasang kekasih adalah pernikahan. Setelah melewati masa perkenalan yang singkat, yaitu sekitar 6 bulan, adikku Reni menikah dengan pria pujaan hatinya yang bernama Junaidi . Mereka menikah pada tanggal 2 Oktober 2010. Seperti kebanyakan pasangan suami istri lainnya, setelah menikah pastinya ingin segera mendapat momongan. Anak adalah anugerah terindah bagi setiap orang tua. Kehadirannya yang selalu dinanti, tidak hanya menambah “gelar” kedua orang tua, dari yang semula hanya sebagai suami dan istri bagi pasangannya dan juga menjadi ayah dan ibu bagi anak-anaknya. Anak, menjadi asset yang sangat berharga, tumpuan harapan di dunia dan akhirat.
Setelah 6 bulan usia pernikahan, tepatnya sekitar Juni 2011
adikku mengalami pendarahan. Dokter mendiagnosa kista ovarium, sehingga sangat
kecil kemungkinan untuknya bisa mempunyai keturunanan. Aku ingat sekali kalau
dari hasil tes laboratorium untuk pertanda kanker ovarium CA-125 , dimana
normalnya adalah 125 namun hasil lab adikku adalah diatas 500 yang artinya sudah 3
kali lipat lebih tinggi dari level normal. Hal ini diluar kewajaran dan sebagai pertanda yang tidak baik.
Saat tahu hasil tersebut, Kami menangis berpelukan. Saya
memberikan buku Quantum Ikhas kepadanya untuk memotivasinya, karena didalam
kisah tersebut ada sebuah kisah keajaiban yang dialami oleh penulisnya dalam
hal mendapat keturunan. Dokter menyarankan operasi kista yang di jadwalkan pada
tanggal 6 Agustus 2011. Operasi itu bertepatan dengan hari ulang tahun adikku
.
Malam itu, Kami sekeluarga mengantarnya ke Rumah Sakit
Bunda Aaliyya . Suasana hening, hanya untaian zikir-zikir yang keluar dari
mulutku untuk menenangkan hati yang dilanda keresahan. Esok pagi tepat pukul
08:00 , suster masuk ke ruang perawatan di kamar 301. Ibu Reni,
“hari ini ya jadwal operasinya jam 09:00". Adikku mengangguk kecil. Ada
sedikit tes pemeriksaan sebelum operasi . Tepat pukul 09:00 operasi pun dimulai
dan selesai sekitar pukul 11:00. Kami sekeluarga bersyukur sekali
atas kelancaran operasi tersebut. Setelah operasi tersebut ,
adikku melakukan berbagai macam ikhtiar baik secara medis dan nonmedis. Secara
nonmedis dengan melakukan pengobatan alternatif seperti pijat dan juga
dibantu konsumsi jamu-jamuan, terapi juz, jeruk nipis, susu kefir , dll. Dia
sering sekali bercerita kepadaku bahwa kelak jika dianugerahi anak, dia akan
memberikan nama Kinanti yang artinya "Kita Nanti", karena kehadirannya yang begitu dinantikan . Sampai
ketika liburan di Bali tahun 2013, Reni pun mengukir doa yang dipanjatkan setiap hari di pantai Kuta. Di atas hamparan pasir putih dan deburan ombak yang cantik diukirnya sebuah nama untuk calon bayinya kelak "Kinanti" . Semesta menjadi saksi tersenyum bahagia melihat senyuman adikku saat mengukir nama itu. Moment di mana doa , impian dan harapan di lukiskan dengan indah di atas kanvas putih nan halus yang terhampar luas . Foto ini diposting di akun instagramnya @reni06pada tanggal 21
Oktober 2013
Ditengah segala doa yang terus dipanjatkan kepada sang pencipta.
Dipertengahan bulan Juni 2015, adikku terlambat datang bulan beberapa hari . Sampai akhirnya , dia memutuskan untuk
melakukan tespek dan ternyata hasilnya adalah positive . Hal itu membuatnya semakin penasaran. Tepat 1
hari sebelum ulang tahun sang suami, adikku memutuskan untuk memeriksakannya ke
dokter agar mendapatkan hasil yang akurat. Dan benar saja, adikku dinyatakan
positive hamil . Kami sekeluarga menangis bahagia mendengar kabar tersebut .
Ini adalah keajaiban dari Allah setelah sekian lama dalam penantian , akhirnya
Allah memberikan anugerah terindah tersebut bertepatan dengan hari ulang tahun suaminya
tanggal 25 Juni 2016 . Reni pun memberikan kado terindah untuk sang suami yaitu
hasil tes kehamilannya yang positive .
Beberapa minggu sebelum kabar bahagia ini, tepatnya tanggal 5
Juni 2016 ada suatu kejadian yang sangat tidak mengenakkan . Berawal dari salah
paham di media sosial tentang status yang dibuat adikku, seseorang membalas
status tersebut dengan hinaan dan kata-kata yang pedas.
"Dasar perempuan mandul, pengen nikah buru-buru supaya bisa punya anak, ternyata zonk", kira-kira sepenggal kalimat itu menghiasi kolom komentar dari status yang dibuat adikku. Adikku memilih untuk tidak membalas komentar tersebut. Dia lebih memilih ikhlas , berlapang dada dan memaafkan . Dan keajaiban itupun hadir. Allah bekerja sangat luar biasa dibulan Juni itu. Bayi yang sangat di nanti dan namanya telah lama terukir dipantai kuta akhirnya menjadi kenyataan. Apa yang pernah di doakan , ditulis, diucapkan, dan dibayangkan akhirnya menjadi kenyataan. Ya..Kinanti Aliyya , dilahirkan di Jakarta pada tanggal 16 Februari 2016 . Ternyata dibalik ketidaktahuan kita, Allah telah menyiapkan kejutan! Seringkali Allah berkehendak didetik-detik terakhir dalam pengharapan ketaaatan hamba-hamba-Nya. Jangan kita berkecil hati saat sepertinya belum ada jawaban doa. Karena kadang Allah mencintai kita dengan cara-cara yang tidak kita duga dan tidak kita suka. Lakukan bagianmu saja, dan biarkan Allah akan mengerjakan bagian-Nya . Untuk siapapun yang menghina dan mencela tetaplah mendoakan yang baik-baik karena ucapan adalah doa dan hal itu akan berbalik untuk diri kita sendiri .
"Dasar perempuan mandul, pengen nikah buru-buru supaya bisa punya anak, ternyata zonk", kira-kira sepenggal kalimat itu menghiasi kolom komentar dari status yang dibuat adikku. Adikku memilih untuk tidak membalas komentar tersebut. Dia lebih memilih ikhlas , berlapang dada dan memaafkan . Dan keajaiban itupun hadir. Allah bekerja sangat luar biasa dibulan Juni itu. Bayi yang sangat di nanti dan namanya telah lama terukir dipantai kuta akhirnya menjadi kenyataan. Apa yang pernah di doakan , ditulis, diucapkan, dan dibayangkan akhirnya menjadi kenyataan. Ya..Kinanti Aliyya , dilahirkan di Jakarta pada tanggal 16 Februari 2016 . Ternyata dibalik ketidaktahuan kita, Allah telah menyiapkan kejutan! Seringkali Allah berkehendak didetik-detik terakhir dalam pengharapan ketaaatan hamba-hamba-Nya. Jangan kita berkecil hati saat sepertinya belum ada jawaban doa. Karena kadang Allah mencintai kita dengan cara-cara yang tidak kita duga dan tidak kita suka. Lakukan bagianmu saja, dan biarkan Allah akan mengerjakan bagian-Nya . Untuk siapapun yang menghina dan mencela tetaplah mendoakan yang baik-baik karena ucapan adalah doa dan hal itu akan berbalik untuk diri kita sendiri .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar