Selasa, 23 Oktober 2018

Harta Karun Tersembunyi Di Goa Gong Pacitan

Hari ke dua di Pacitan, matahari memancarkan sinarnya dengan kuat seolah-olah menyapa Kami di pagi hari . Kami berempat segera mempersiapkan diri untuk melakukan petualangan pertama ke Goa Gong. Goa Gong  terletak di kecamatan Punung , sekitar 37km dari pusat kota dan  diklaim sebagai Goa terbesar di Asia Tenggara . Perjalanan dari hotel tempat kami menginap sekitar 45menit. 

Pintu masuk Goa Gong dapat dengan mudah ditemukan dengan banyaknya petunjuk arah yang ada. Terdapat spot foto bertuliskan Goa Gong berwarna oranye di samping tangga pintu masuk. Untuk tiket masuknya sendiri adalah sebesar 15.000 rupiah saja. Nah sebelum memasuki goa, Kami pun berfoto untuk mengabadikan momen liburan kami.

Nama Goa Gong berasal dari nama instrument musik tradisiona, yaitu "Gong", karena beberapa batu di dalamnya ketika dipukul akan menimbulkan suara sangat nyaring dan menggema yang mirip dengan suara Gong

Tepat didepan mulut goa, telah disediakan tempat penyewaan senter, kipas dan payung. Akan sangat lebih baik apabila menyewa senter sebesar Rp5.000,00 saja. Perjalanan menapaki keindahan Goa terbesar di Asia Tenggara yang mempunyai panjang sekitar 300m ini pun dimulai. Jangan bayangkan Goa Gong ini goa yang gelap, mencekam dan menakutkan. Pengelola telah membuat goa ini senyaman mungkin dengan sentuhan modern didalamnya berupa lampu-lampu yang berwarna warni untuk penerangan, ada juga kipas angin - kipas angin besar didalamnya karena udara didalam goa sangat pengap. Jalan dan anak tangga pun sudah dibuat sedemikian rupa untuk memudahkan pengunjung menelusuri bagian dalam goa. Batuan Stalagtit dan Stalagmit yang bentuknya sangat unik diberbagai sisi dan dibagian atasnya membentuk pilar-pilar raksasa seolah-olah menyambut kedatangan kami. Batuan - batuan tersebut merupakan ukiran alami goa yang begitu menakjubkan. Mungkin diperlukan waktu puluhan ribuan tahun untuk membentuk ukiran-ukiran tersebut.Tidak ada campur tangan manusia dalam membentuk ukiran-ukiran tersebut, semuanya terbentuk secara alami.
Berada didalam Goa Gong, traveler mana pun dijamin akan dibuat terpesona. Di tengah gelapnya gua, tampak kerlap kerlip batuan kristal yang bercahaya. Melihat gemerlap batuan kristal ini, bagaikan mendapatkan harta karun tersembuyi didalam goa. Ada juga batuan marmer terbesar seasia tenggara yang menjulang tinggi.
Ratusan stalaktit dan stalagmit yang terukir dan terpahat dengan menakjubkan ditambah kilauan batu kristal didalam gelapnya Goa yang semuanya murni bentukan alam seakan mengingatkan betapa hebatnya Tuhan menciptakan dan betapa bersyukurnya berada di Indonesia dengan segala limpahan anugrah kekayaaan alam dan wisata yang beragam.






Selesai menjelajahi Goa Gong, Kami berempat makan siang dan mencicipi tahu tuna khasnya Pacitan dan rute berikutnya dilanjutkan penjelajahan ke pantai-pantai nya yang konon katanya bagaikan surga yang tersembunyi .

#daywritingchallange
#dwcjilid15
#squad8
#day3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar