Rabu, 31 Oktober 2018

Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu

Para pemimpi menaruh mimpinya dengan berbagai macam cara . Ada yang membuat vision board , ada yang menaruhnya di langit-langit kamar, dan ada yang menuliskannya di buku diary atau blog. 
Disini saya akan mengisahkan sebuah impian dari kawan saya, Vicky. Bertemu dengan Vicky, seorang guru yang sejak dulu ingin sekali kuliah di England. Dia menggunakan sebuah prinsip Law Of Attraction. Konon, katanya jika kita menaruh gambar impian yang kita lihat setiap hari, maka gambar itu akan mewujud menjadi nyata. 
Sejak di bangku sekolah, Vicky mulai memasang logo Universitas yang sangat di inginkan di wallpaper HP.  Universitas Indonesia adalah targetnya. Dan ternyata cara tersebut berhasil membawanya melangkah ke Universitas tersebut.  Setelah itu, Vicky mulai benar-benar menerapkan prinsip yang sama di  pertengahan 2016. Vicky mulai membuat dream board (papan visi) didinding kamarnya dan merancang impiannya untuk melanjutkan kuliah di Universitas Briston London. Papan impian itu berisi peta BRISTON, bendera inggris , dan juga gambar yang bertuliskan welcome to briston, visit briston, gambar dan logo universitas impiannya. Setiap hari dia melihat gambar tersebut, muncul perasaan bahagia, seolah-olah sudah berada di sana. Perlahan tapi pasti, Tuhan memeluk impiannya. Jalan menuju ke sana sedikit demi sedikit terbuka. Setelah melalui berbagai macam proses, pada bulan January 2017 Vicky dinyatakan lulus dan diterima di universitas tersebut.  Langkah selanjutnya adalah menunggu beasiswa . Dalam proses menunggu tersebut, Vicky terus melakukan visualisasi secara konsisten, selalu bersyukur dan berbahagia, dan mempunyai keyakinan yang sangat kuat bahwa cita-cita nya akan tercapai. Sampai akhirnya di tanggal 25 Oktober 2017, dia dinyatakan sebagai penerima beasiswa di Universitas Impian tersebut, Briston !!!. Semua jalan terbuka lebar dan sesuai dengan apa yang di inginkan . Gambar-gambar tersebut telah terwujud menjadi nyata .

Seperti kata-kata Andrea Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu Sebelum tidur cobalah melihat gambar-gambar impian ke langit-langit kamar atau dinding-dinding kamar untuk memastikan mimpi tersebut belum pudar atau menghilang untuk selamanya.



#daywritingchallange
#dwcjilid15
#squad8
#day12

Benteng Moraya, Destinasi Cantik Yang Kaya Nilai Sejarah

Liburan tak selalu harus ke gunung atau pantai. Kamu juga bisa memilih situs sejarah sebagai alternatif. Salah satu situs terbaik yang sarat nilai-nilai sejarah adalah Benteng Moraya yang berlokasi di Tondano Barat, Minahasa, Sulawesi Utara. Bangunan yang betuknya menyerupai mercusuar berlantai empat ini belum lama di bangun oleh Pemprov Sulawesi Utara dan baru dioperasikan di penghujung 2016.







Nama Moraya sendiri berarti genangan darah, karena ditempat ini pernah terjadi pertumpahan darah akibat perang antara orang Tondano-Minahasa melawan Belanda. Sebuah monumen menjulang tinggi dan berdiri kokoh menjadi simbol untuk mengingatkan akan nilai-nilai heroik dan patriotik orang Tondano-Minahasa dalam mempertahankan tanah leluhurnya.

Jika ingin menyaksikan keindahan alam Tondano dari ketinggian, kita bisa menaiki tangga hingga ke puncak monument . Saya dan Uli memutuskan menikmati keindahan alamnya disekitaran benteng saja. Arsitektur benteng dibuat sangat menarik dengan kolam yang mengitarinya.

Dengan berkunjung ke tempat ini, selain bisa mendapatkan informasi sejarah, hal yang saya sukai secara pribadi ditempat ini adalah udaranya yang sangat sejuk ditambah dengan pemandangan pegunungan dan areal persawahan yang hijau.


#dwcjilid15
#squad8
#day11

Torang Samua Basaudara

Liburan ke Manado kali ini punya rasa yang berbeda dari biasanya dan bisa dikatakan ini adalah liburan yang paling "out of the box". Untuk kali ini, saya dan Uli mencoba sesuatu yang lain dari biasanya . Semuanya serba dadakan , tanpa planning dan itinerary dan Alhamdulillah semuanya dimudahkan. Semesta seolah-olah memanggil -manggil Kami "Mari Jo Ka Manado". Ya slogan tersebut selalu terngiang-ngiang saat memasuki kota Manado. Selain slogan tersebut, ternyata masyarakat di sana mempraktekkan sebuah semboyan dalam kehidupan kesehariannya. Semboyan itu berbunyi Torang Samua Baa saudara, yang artinya Kita semua bersaudara. 



Semboyan ini sudah melekat dalam kehidupan masyarat dan juga tercermin pada satu tempat wisata yang juga sudah terkenal sampai ke mancanegara. Bukit Kasih adalah sebuah bukit wisata religi, sebuah bukit yang berada di kaki Gunung Soputan.

Bicara tentang wisata Manado memang tidak pernah ada habisnya. Selain Bunaken yang mendunia karena surga bawah lautnya, ada pula sebuah bukit yang tak kalah populernya dengan Bunaken. 

Bukit Kasih namanya yg berlokasi di Desa Kanonangan, Kecamatan Kawangkoan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Hujan deras menyambut kedatangan Kami di tempat ini. Setelah hujan sedikit reda, kami pun mulai berjalan menuju lokasi. 

Di dekat pintu masuk kompleks wisata ini, traveler akan menemui sebuah monumen dengan tinggi sekitar 22 meter yang di bagian atasnya terdapat patung burung merpati sebagai lambang cinta yang melingkari bumi. Lambang tersebut mempunyai arti cinta kasih yang meliputi seluruh bumi. 

Dibagian bawah tugu disetiap sisinya tedapat ukiran gambar dan simbol serta kutipan ayat Kitab Suci dari masing-masing agama yang ada di Indonesia. Tugu Toleransi merupakan monumen pengingat akan kehidupan yang saling bertoleransi antar umat beragama.

Alam menyambut kedatangan Kami dengan guyuran hujan yang deras. Cukup lama Kami menunggu hujan reda. Tampak kepulan asap putih dari atas bukit yang berasal dari kawah belerang. Pemandangan di sekitaran bukit ini begitu asri dan hijau.

Di atas bukit, dibangun rumah ibadah dari beragam agama yang ada di Indonesia. Ada masjid, gereja, vihara dan pura. Tidak mudah untuk mencapai puncak bukit. Tantangan yang harus dilalui bagi traveller untuk mencapai puncak adalah harus menaklukan 2432 anak tangga. 

Kami pun memutuskan untuk menikmati suasana dingin dan sejuk dari sekitaran tugu tanpa naik ke atas karena rintik-rintik hujan yang masih belum sepenuhnya reda. Kepulan asap belerang berpadu dengan latar belakang perbukitan dan ribuan anak tangga yang melingkari perbukitan menambah keeksotisannya. Jika anda ke Manado, luangkanlah waktu untuk megunjungi tempat ini karena pemandangannya yang menakjubkan.

Jalur anak tangga yang melingkar menuju ke puncak Bukit Kasih tampak seperti Tembok Cina Keci. Di sini, selain anda bisa menikamati indahnya pemandangan, juga bisa melaksanakan ibadah dari atas bukit dan tentunya mendapatkan inspirasi cinta kasih . 

#daywritingchallange 
#30dwcjilid15
#squad8

Minggu, 28 Oktober 2018

Bangui Windmills ,Pantai Yang Penuh Kincir Angin

Apa yang ada di benak kita, saat mendengar kata Kincir Angin? Pastinya pikiran kita akan tertuju ke Belanda yang terkenal dengan julukan Negara Kincir Angin. Namun, siapa sangka kalau ternyata negara tetangga kita, Filipina juga punya banyak kincir angin lho.

The Bangui Windmills berlokasi di Bangui, Ilocos Norte, Filipina Utara. Kincir angin ini, secara resmi disebut sebagai Proyek Teluk Bangui Northwind, adalah proyek oleh NorthWind Development Corporation yang bertujuan membuat sumber energi listrik terbarukan yang ramah lingkungan dan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global.


Kami memulai petualangan ini dari sebuah kota kecil bernama Vigan. Jadi, setelah kami tiba di Manila, kami melanjutkan perjalanan dengan bus Partas menuju ke kota Vigan. Harga tiket busnya adalah 760 peso. Kami naik bus jam 10 malam dan tiba di kota Vigan sekitar jam 5 pagi. Keesokan harinya, barulah Kami menyewa mobil untuk menjelajahi beragam tempat wisata cantik di Provinsi Ilocos Norte. Salah satu alasan terbesar Kami datang ke Ilocos Norte adalah melihat kincir angin ini.

Setelah 3 jam perjalanan, kami pun sampai di Bangui. Sepanjang perjalanan , kami disuguhi dengan pemandangan spektakuler. Bukit-bukit hijau dengan deretan kincir angin mewarnai perjalanan kami. Wow itulah kata pertama yang keluar dari mulut saya ketika saya melihat kincir angin besar. Sangat keren! Kami benar-benar takjub dengan pemandangan spektakuler dari berbagai sisinya.

Pantai cantik dengan burung-burung yang berterbangan, di sepanjang garis pantai berjejer kincir angin berwarna putih yang berputar-putar tanpa henti karena terpaan angin yang sangat kencang. Tidak ada aktivitas berenang di sini karena angin kencang dan ombaknya yang besar. Di samping itu juga udara sangat panas, jadi alangkah baiknya jika mengunjungi tempat ini di pagi hari. Siapkan juga kacamata karena terpaan angin yang kencang bisa menerbangkan pasir-pasir.

Angin di Pantai Bangui benar-benar sangat dahsyat, angin telah memberikan energinya yang luar biasa untuk menggerakkan kincir raksasa. Akibat terpaan angin juga, kami harus berfoto berulang kali untuk mendapat hasil yang bagus. Kincir Angin Bangui Ilocos Norte ini benar-benar dibangun dengan sempurna yang disusun pada satu garis di sepanjang garis pantai. Jadi, jejeran kincir angin ini selain indah untuk dilihat, juga merupakan alat yang digunakan untuk memasok listrik ke provinsi lain. Di pantai ini juga sangat sepi, tidak ada orang lain selain kami berdua kala itu. Hanya ada penjual es krim yang menghampiri kami. Selain menjajakan es krim, bapa penjual es krim tersebut juga membantu mengambil foto .

Jika teman-teman berkesempatan ke Filipina, mungkin Ilocos Norte bisa dipertimbangkan untuk ditambahkan ke dalam iterinary. Di sini, Anda akan dibuat kagum dengan kincir angin raksasanya dan pantainya yang indah. Selain Bangui Wind Mills, Ilocos Norte juga mempunyai banyak destinasi cantik lainnya seperti Blue Lagoon, Light House, Paopay Church, Marcos Museum dan masih banyak lagi . Semoga cerita ini bisa menjadi inspirasi jalan-jalan bagi d'Traveler yang ingin berkunjung ke Filipina.

#daywritingchallange#
#30dwcjilid15
#squad8
#day9

Ketika Ribuan Doa Diterbangkan Di Dieng Culture Festival

Apa sih Dieng Culture Festival itu?
Mungkin banyak yang bertanya-tanya mengenai event Dieng Culture Festival , Sebagaimana namanya merupakan Festival Budaya dengan konsep sinergi antara unsur Budaya Masyarakat dan Wisata Alam. 
Dieng Culture Festival pertama kali diselenggarakan pada tahun 2010. Sebelumnya pernah diadakan acara serupa yang lebih dikenal dengan sebutan "Pekan Budaya Dieng". Baru ketika memasuki tahun ketiga, Masyarakat lokal Dieng dan Kelompok Sadar Wisata berinisiatif untuk mengubah nama even tersebut menjadi Dieng Culture Festival.
Saya berkesempatan ikut event DCF ini  bareng Amabel Travel.

Dataran tinggi Dieng terletak di tempat yang tinggi dan suhu di Dieng berbeda dengan wilayah lain pada umumnya. Dieng memiliki suhu yang lebih dingin. Musik jazz di atas awan merupakan salah satu dari rangkaian acara Dieng Culture Festival di mana penonton dapat menikmati permainan musik dari ketinggian 2.093 meter dari permukaan laut!


Ketinggian ini bahkan menyaingi ketinggian awan. Jazz di atas awan biasa dikenal juga dengan nama jazz kemul sarung. Kemul berasal dari bahasa Jawa yang artinya ‘selimut’. Jadi, kemul sarung bisa juga diartikan sebagai ‘berselimutkan sarung’ sebab cuacanya sangat rendah, sehingga mencapai 4 derajat Celcius. Jazz atas awan adalah serangkaian suguhan musik jazz yang digelar dalam acara Dieng Cultural festival (DCF) yang bertempat di pelataran kompleks candi arjuna . 

Event Jazz diatas awan ini diakhiri dengan pesta lampion . Perayaannya masih di tempat yang sama  yaitu di Pelataran Candi Arjuna . Puluhan ribu orang berpartisipasi dalam acara ini . Ini adalah kali pertama saya menerbangkan lampion . Sebelum lampion ditrebangkan, biasanya disertai ritual "make a wish" dengan harapan segala keinginan akan terlaksana seiring doa2 tersebut telah sampai ke atas langit dan diijabah yang maha kuasa, sang penguasa langit dan bumi . Namun sayangnya lampion saya gagal terbang. Mungkin dia terlalu berat membawa doa . hi..hi ..Pada malam itu, untuk pertama kali nya dalam hidup saya , saya melihat langit yang sangat indah bermandikan cahaya keemasan . Pada malam itu juga , ribuan lampion diterbangkan, yang artinya ribuan doa telah diterbangkan ke atas langit Dieng .  


#daywritingchallange
#30dwcjilid15
#squad8 
#day8

Pesona Sungai Amazon Mini Di Pacitan

Setelah explore pantai-pantainya , hari ke 3 di Pacitan Kami berhasil menelusuri keindahan Sungai Maron. Siapa sangka kalau ternyata Pacitan punya objek wisata Sungai Maron yang pesonanya mirip sungai Amazon, namun berukuran mini. Sungai Maron terletak di Desa Dersono, Kecamatan Pring Kuku, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur.

Dengan wisata ke sungai ini, kita akan mendapatkan dua spot wisata sekaligus, yaitu menyusuri sungai dan Pantai Ngiroboyo. Sungai Maron mempunyai panjang sekitar 3,5 km di mana di setiap pinggirnya dikelilingi berbagai pepohonan rindang yang asri, ada juga pohon kelapa juga hutan yang rindang di setiap sisinya.

Pesona inilah yang membuat Sungai Maron mendapat julukan Sungai Amazonnya Indonesia. Sungai ini mempunyai kedalaman sekitar 20 meter, airnya sangat jernih dan berwarna hijau tosca. Adapun untuk masuk ke kawasan wisata ini Anda akan dikenakan biaya sebesar Rp 2.500 per orang. Harga sewa satu perahu Rp 100 ribu, kapasitas perahu bisa untuk 5 sampai 6 orang. Murah bukaan?

Sungai ini merupakan sungai yang cantik dan langsung tembus ke Pantai Ngiroboyo.Pada saat pertama menyusuri sungai belum tampak keindahan dari sungai ini, masih terkesan biasa-biasa saja. Semakin jauh perahu dikayuh dan mendekati pantai Ngiroboyo, maka akan ditemukan pemandangan yang eksotik yang tersembunyi.

Semakin mendekati pantai, air sungai akan semakin jernih berwarna kebiru-biruan. Setelah menyusuri sungai Maron yang bermuara di Pantai Ngiroboyo, anda dapat bermain sepuas-puasnya di pantai ini. 

Suasana dipantai ini sangat sepi, bak private beach. Di sini juga anda akan menyaksikan pertemuan dua arus yaitu arus air sungai dan arus air laut. Pantai Ngiroboyo merupakan pantai yang diapit oleh dua tebing dengan ciri khas lainnya yaitu pasirnya yang berwarna coklat kehitam-hitaman.

Jadi pada saat berkunjung ke Sungai Maron, kita  tidak saja dapat berfoto di sungai yang memiliki pemandangan yang indah tetapi juga di pantai Ngiroboyo yang merupakan muara Sungai Maron.

#daywritingchallange 
#dwcjilid15
#day7 

Kamis, 25 Oktober 2018

Menanti Senja Di Pantai Srau

Pantai Srau mungkin belum sepopuler pantai lainnya di Pacitan. Namun keindahannya bisa bikin traveler betah berlama-lama di sana.

Pantai Srau berlokasi di Desa Srau, Dusun Candi, Kecamatan Pringkulu, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Perjalanan dari kota Pacitan ke Pantai Srau memang agak sulit dijangkau, sama seperti pantai-pantai lainnya di Pacitan yang mblusuk dan sangat jauh dari pemukiman penduduk, sehingga tidak ada angkutan umum yang menuju langsung ke pantai ini.

Akses jalan menuju tempat ini sedikit rusak, sempit, berkelok-kelok dan sesekali menanjak. Selain perjalanan yang menguras adrenalin tadi, kita juga akan melewati perbukitan dan pinggiran hutan yang rindang
Srau bisa dibilang pantai yang masih jarang dikunjungi dan terbilang masih perawan/ Sehingga masih sangat terjaga keasliannya. Srau sendiri mempunyai tiga sisi pantai yang menawarkan keindahan masing masing.


Sisi timur pantai yang biasa disebut Srau 1 mempunyai keunikannya sendiri dengan jejeran pohon kelapa yang berbaris rapi. Sementara di sebelah barat yang biasa disebut Srau 2 tampak lebih sepi, bak private beach dengan garis pantai yang lumayan panjang, pasir putih yang halus, dengan ciri khas lainnya dua buah batu karang yang berdiri kokoh.

Jika air sedang surut kita juga bisa berjalan menuju batu-batu karang untuk mencari spot foto terbaik. Daya tarik lainnya dari Pantai Srau ada di Srau 3 dengan keberadaan bukit-bukit karang yang memperindah pemandangan.

Di sini kita juga bisa naik ke atas bukit Srau untuk menyaksikan pemandangan laut bebas dari ketinggian. Bukit ini ditumbuhi rumput alang-alang yang tinggi. Momen yang mengasyikkan di sini adalah ketika menunggu sunset sambil berfoto siluet dari atas bukit.

Sungguh merupakan pemandangan yang sangat sempurna dan dijamin siapapun pasti akan betah untuk berlama-lama di sini. Jangan lupa jika berkunjung ke Pacitan, sempatkan dirimu kemari, rasakan sensasi berada di pantai pribadi dan silakan lihat sendiri bagaimana indahnya sunset di sana. Siapkan kamera dan handphone terbaik karena pastinya banyak sekali spot-spot foto yang super cantik.
#daywritingchallange 
#dwcjilid15
#day6

Cantiknya Air Terjun Pantai Banyu Tibo

Setelah Pantai Klayar yang cantik sempurna dan bikin saya jatuh cinta pada pandangan pertama, pantai berikutnya yang kita kunjungi adalah Pantai Banyu Tibo.

Dibandingkan dengan pantai-pantai lainnya di Pacitan, Banyu Tibo punya suasana dan pemandangan yang berbeda. Ciri khas pantai ini yakni sebuah air terjun yang jatuh langsung ke pantai.

Merujuk pada keberadaan air terjun tersebutlah, maka pantai ini dinamakan Banyu Tibo yang dalam bahasa jawa artinya adalah air jatuh.

Lokasi pantai banyu tibo ini berada di pinggiran Pacitan bagian selatan. Tepatnya di Desa Widoro, Kecamatan Donorejo.

Secara keseluruhan pantai ini sebenernya tidak jauh berbeda dengan pantai-pantai Pacitan pada umumnya, yakni berpasir putih, air laut yang jernih, ombak yang kencang. Hanya keberadaan air terjun yang membuat pantai ini berbeda.

Air yang jatuh dari tebing adalah air tawar yang berasal dari sumber air bawah tanah di pegunungan karst di sekitar pantai. Karena lokasinya yang agak mblusuk, maka pantai ini masih sangat asri dan juga sepi karena masih jarang dikunjungi wisatawan.


Pantai Banyu Tibo juga dikelilingi oleh bukit-bukit karst sehingga akses jalan menuju lokasi berkelok-kelok, sempit, dan menanjak. Untuk kita yang suka berpetualang, suasana seperti ini tentu menjadi kesenangan tersendiri.

Selain keunikan dari air terjun tadi, keseruan lain yang bisa dilakukan di Pantai Banyu Tibo adalah menikmati deburan dan gulungan ombak yang terhempas karang dan menghasilkan percikan ombak yang tinggi layaknya water blow di Bali.

Berselfie bersama ombak adalah moment terseru yang saya dan teman-teman lakukan di Pantai Banyu Tibo.






Jadi kalau kamu anak pantai dan masih bingung mau mencari pantai yang masih sepi pastinya Pantai Banyu Tibo ini bisa kamu masukin ke Bucket List Liburan kamu.

Di sini kamu bisa berlama-lama di pantai tanpa terganggu dengan banyaknya lalu lalang pengunjung. Di sini juga kamu bisa menikmati alam dengan ditemani deburan dan hempasan ombak yang menggulung, birunya laut, gemercik air terjun.

#30dwcjilid15

#dwcjilid15
#squad8
#day5

Rabu, 24 Oktober 2018

Deklarasi DWC JILID15


Angka 0 (nol) bagi saya adalah sebuah titik awal sebuah perjalanan.  Dan saya memutuskan titik awal itu di DWCJILID15. Bersama-sama fighter di SQUAD8 yang penuh semangat . Semoga kita tetep fokus hingga titik akhir.

Ranty
Pejuang30dwcjilid15

#30dwcjilid15#
#squad8#

Selasa, 23 Oktober 2018

Pantai Ini Bikin Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama

Petualangan hari ke 3 "Pacitan Squad" kali ini adalah "beach to beach". Selain terkenal akan Goa Gongnya, Pacitan  juga terkenal akan keindahan pantainya. Pantai pertama yang kami kunjungi adalah "Klayar". Lokasi dan rute menuju Pantai Klayar, Pacitan ini berada di Desa Kalak, Kecamatan Donorejo, Kabupaten Pacitan, provinsi Jawa Timur.

Jika pengunjung datang dari arah kota Yogyakarta , bisa melalui Kota Wonosari di Gunungkidul lalu ke timur menuju ke arah Pathuk dan lanjur ke arah Kota Wonosari.
Dari sana perjalanan di lanjut ke Pracimantoro. Setelah itu ke Giribelah, nanti akan melewati daerah Punung. Setelah daerah Punung nanti di kanan jalan ada papan nama Pantai Klayar. Pengunjung  tinggal mengikuti arah papan nama menuju ke Pantai Klayar tersebut.
Perjalanan menuju ke lokasi akan melalui jalan berbukit, dengan medan yang berkelok-kelok dan sesekali menanjak. Perjuangan yang menguras adrenalin ini akan terbayar begitu sampai ke lokasi.
Hamparan pasir putihnya menyambut kedatangan kami . Jatuh cinta pada pandangan pertama , itulah kesan pertama saya begitu melihat keindahannya yang menakjubkan.


Pantai ini mempunyai aura tersendiri, dengan ombak yang sangat indah dan  kencang serta semburan air laut dari sela-sela karang menjadi ciri khas pantai ini.
Suasana pantai yang masih sepi dan alami, pasir putih bersanding damai dengan gagahnya karang yang menjorok kelaut, ditambah deburan ombak dan desiran angin menambah eksotisme layaknya surga kecil yang tersembunyi.

 Sesampainya di pantai ini anda akan disambut dengan hamparan pasir putihnya. Oh iya harga tiket masuknya 7.000 rupiah saja. Pantai ini sangat luas karena ada 2 bukit di kanan kirinya.

Ciri khas pantai ini adalah adanya spot batu mirip Sphinx. Area batu karst di sisi kiri pantai ini kedua ujungnya menjulang, sehingga tampak seperti Sphinx di Mesir. Nah di sini juga tarikan ombaknya dahsyat, sehingga area ini dijaga dan dikunci.


disebelah kiri ada spot batu mirip sphinx dan di kanan ada batu mirip tanah lot

batu mirip sphinx dan tarikan ombak disini dahsyat lho

pemandangan dari atas bukit indah letsari

PACITAN SQUAD : HADI , IVAN, ULY, ANDRI


Jika ombaknya lagi bersahabat, area ini terbuka untuk umum dan kamu bisa naik ke atasnya. Di depan batu Sphinx ini ada juga sebuah batu karst yang besar dan agak mirip Tanah Lot loh.  Mengingat Pantai Klayar ini areanya memang sangat luas dan berbukit sehingga di sini disediakan penyewaan APV untuk memudahkan pengunjung menelusuri pantai dari segala sisinya.
Diatas bukit indah lestari ada tempat duduk untu bersantai


Pemdangan di sebelah kanan bukit indah lestari mirip bamboo bay koh lanta thailand



Di ujung sebelah kiri pantai ada sebuah bukit bernama Bukit Indah Lestari. Bukit ini gampang didaki tapi Kami memilih untuk naik APV dengan tarif 10.000 rupiah perorang. Sampai di atas bukit, dikenakan biaya 2000 rupiah saja. Di sini kamu bisa duduk-duduk memandang laut lepas ditemani pepohonan, suara ombak dan semilir angin. Melihat kecantikan Pantai Klayar dari atas bukit indah lestari menambah kesempurnaan kecantikannya.

serunya menyelusuri pantai naik apv

Jadi , jika sahabat  berkunjung ke Pacitan, jangan lupa masukkan Pantai Klayar ke itinerary. Pantai ini adalah pantai yang sempurna dengan berbagai keindahan di segala sisinya sehingga menjadi primadona dan menjadi incaran para traveler. Dijamin kamu pasti akan jatuh cinta pada pandangan pertama .

#30DWCJILID15
#SQUAD8
#DAY4


Harta Karun Tersembunyi Di Goa Gong Pacitan

Hari ke dua di Pacitan, matahari memancarkan sinarnya dengan kuat seolah-olah menyapa Kami di pagi hari . Kami berempat segera mempersiapkan diri untuk melakukan petualangan pertama ke Goa Gong. Goa Gong  terletak di kecamatan Punung , sekitar 37km dari pusat kota dan  diklaim sebagai Goa terbesar di Asia Tenggara . Perjalanan dari hotel tempat kami menginap sekitar 45menit. 

Pintu masuk Goa Gong dapat dengan mudah ditemukan dengan banyaknya petunjuk arah yang ada. Terdapat spot foto bertuliskan Goa Gong berwarna oranye di samping tangga pintu masuk. Untuk tiket masuknya sendiri adalah sebesar 15.000 rupiah saja. Nah sebelum memasuki goa, Kami pun berfoto untuk mengabadikan momen liburan kami.

Nama Goa Gong berasal dari nama instrument musik tradisiona, yaitu "Gong", karena beberapa batu di dalamnya ketika dipukul akan menimbulkan suara sangat nyaring dan menggema yang mirip dengan suara Gong

Tepat didepan mulut goa, telah disediakan tempat penyewaan senter, kipas dan payung. Akan sangat lebih baik apabila menyewa senter sebesar Rp5.000,00 saja. Perjalanan menapaki keindahan Goa terbesar di Asia Tenggara yang mempunyai panjang sekitar 300m ini pun dimulai. Jangan bayangkan Goa Gong ini goa yang gelap, mencekam dan menakutkan. Pengelola telah membuat goa ini senyaman mungkin dengan sentuhan modern didalamnya berupa lampu-lampu yang berwarna warni untuk penerangan, ada juga kipas angin - kipas angin besar didalamnya karena udara didalam goa sangat pengap. Jalan dan anak tangga pun sudah dibuat sedemikian rupa untuk memudahkan pengunjung menelusuri bagian dalam goa. Batuan Stalagtit dan Stalagmit yang bentuknya sangat unik diberbagai sisi dan dibagian atasnya membentuk pilar-pilar raksasa seolah-olah menyambut kedatangan kami. Batuan - batuan tersebut merupakan ukiran alami goa yang begitu menakjubkan. Mungkin diperlukan waktu puluhan ribuan tahun untuk membentuk ukiran-ukiran tersebut.Tidak ada campur tangan manusia dalam membentuk ukiran-ukiran tersebut, semuanya terbentuk secara alami.
Berada didalam Goa Gong, traveler mana pun dijamin akan dibuat terpesona. Di tengah gelapnya gua, tampak kerlap kerlip batuan kristal yang bercahaya. Melihat gemerlap batuan kristal ini, bagaikan mendapatkan harta karun tersembuyi didalam goa. Ada juga batuan marmer terbesar seasia tenggara yang menjulang tinggi.
Ratusan stalaktit dan stalagmit yang terukir dan terpahat dengan menakjubkan ditambah kilauan batu kristal didalam gelapnya Goa yang semuanya murni bentukan alam seakan mengingatkan betapa hebatnya Tuhan menciptakan dan betapa bersyukurnya berada di Indonesia dengan segala limpahan anugrah kekayaaan alam dan wisata yang beragam.






Selesai menjelajahi Goa Gong, Kami berempat makan siang dan mencicipi tahu tuna khasnya Pacitan dan rute berikutnya dilanjutkan penjelajahan ke pantai-pantai nya yang konon katanya bagaikan surga yang tersembunyi .

#daywritingchallange
#dwcjilid15
#squad8
#day3

Senin, 22 Oktober 2018

0 KM Pacitan

Angka 0 merupakan titik awal, termasuk titik awal perjalanan saya dalam mencoba tantangan menulis 30 hari tanpa henti. “Dimulai dari titik nol ya", kalimat seperti ini begitu akrab di telinga kita .Angka nol memang sangat istimewa dengan segala philosophynya . Angka 0 dalam sistem binary berarti tiada. Dalam filosofi agama, angka 0 bisa diartikan sebagai titik keikhlasan . Angka 0 bagi saya sendiri sebagai titik awal sebuah perjalanan.

Sebuah surat undangan telah membawa saya ke kota kelahiran orang nomer satu di Indonesia . Ya, kedatangan saya ke kota ini adalah dalam rangka menghadiri resepsi pernikahan seorang rekan kerja . Saya ke sini bersama Ully, Ivan dan Hadi yang merupakan rekan satu kantor .  Sambil Menyelam Minum Air, kira-kira itulah pepatah yang tepat untuk menggambarkan perjalanan ini. Kami berempat kabur dari rutinitas kerja , saya menyebut tim ini "Pacitan Squad". Kami berangkat secara terpisah. Saya naik kereta dan mereka bertiga naik pesawat , sementara meeting pointnya adalah di Stasiun Tugu Yogyakarta . Sesampainya kami di Stasiun Tugu pada pukul 08:00 pagi , kami pun menyewa kendaraan. Sebuah Mobil Avanza akan menemani perjalanan kami selama beberapa hari ke depan. Hadi yang pegang kemudi sementara Ivan diibaratkan sebagai navigator yang standby dengan GPS dan Google Mapsnya .

Perjalanan dari Kota Yogyakarta menuju Pacitan memakan waktu 3 jam . Sepi ...itu adalah kesan pertama kami begitu memasuki kota tempat kelahiran salah seorang putra terbaik Indonesia, Bapak SBY. Pacitan memang tidak pernah masuk dalam bucket list saya, dan rasanya memang kurang diperhitungkan dan kurang dilirik sebagai tujuan destinasi wisata. Jika bukan karena menghadiri resepsi seorang teman, rasanya tak mungkin saya menginjakkan kaki ke sini. Kami sampai di Pacitan pada pukul 12:00 siang dilanjutkan dengan survey lokasi resepsi pernikahan kawan kami, Bayu. Setelah itu, Kami bermaksud explore beberapa tempat yang terdekat yaitu Masjid Agung dan Monument Patung Jendral Sudirman.

Ada kejadian lucu, dimana Kami sempat tersesat  karena mencari Patung Jendral Sudirman . Kami menghabiskan waktu 3 jam berkutat mencari keberadaan patung tersebut dengan mengandalkan aplikasi Google Maps. Kami sempat melewati jalan-jalan dengan tikungan curam , jalan rusak , menanjak, perjalanan yang sangat menguras adrenalin namun hasilnya "Zonk". Semua orang yang kami tanyakan kurang mengetahui  keberadaan patung tersebut . Akibat kejadian tersebut, Kami pun kehabisan bensin . Kami sempat kesulitan mencari pom Bensin , dan sekalinya ada pom bensin , tebak apa yang terjadi . "Maaf Bensin Kosong. Seorang petugas di SPBU pun menginformasikan bahwa tidak jauh ada POM Bensin berikutnya, silahkan di coba disana, katanya . Kami pun melanjutkan perjalanan, dan betul saja tidak jauh terlihat ada sebuah pom bensin disisi kanan jalan . Namun apa yang terjadi , kejadian yang sama terulang lagi .Ada Sebuah Papan bertuliskan "Mohon Maaf Bensin Masih Dalam Perjalanan. Kami mulai panik karena indikator bensin sudah diposisi E. Ya Ampun apalagi ini , begitulah kira-kira keluh kesah Kami saat itu. koq sampe segininya ya , begitu sulitnya mencari bensin di Pacitan, jadi berasa di pelosok dan daerah terisolir. Kami pun melanjutkan perjalanan menuju hotel dengan sedikit bensin yang tersisa. Alhamdulillah , akhirnya ada  pom bensin di tengah jalan menuju hotel dan artinya ini pom bensin yang ke tiga dan syukur Alhamdulillah bensin pun bisa terisi full. Hari sudah sore, kira-kira sekitar jam 18:00 Kami tiba di hotel . Kami menginap di Parai Beach Resort Telengria . Setelah melepas lelah , Kami pun mulai bergerak lagi untuk melihat suasana malam dari alun-alun Pacitan , tepatnya di 0 KM Pacitan.

Banyak orang bingung saat ditanya titik nol Pacitan. Letak titik nol kilometer berada di depan seberang tugu pancasila di alun-alun bagian selatan, atau terletak di Jalan Ahmad Yani Pacitan, atau persis depan SMPN 1 Pacitan. Tugu Kilometer Nol ini memang gemesin banget .Penampilannya benar-benar menarik perhatian. Dengan cahaya lampu merah putihnya , siapapun akan tergoda untuk berfoto disana. Dan dititik inilah saya akan memulai petualangan-petualangan berikutnya bersama Pacitan Squad. Sebuah tim yang saling melengkapi satu sama lain.  Ada Hadi yang canggih banget nyetirnya , ada Ivan yang stay cool di tengah kepanikan kita , ada Ully yang bertindak sebagai duta pariwisata yang udah siap dengan itinerary dan rute-rute yang harus dijelajahi termasuk kulineran yang hits yang harus kita coba. Penasarankan?, bagaimana keseruan kita mengeksplore Pacitan . Apa aja sih objek wisata di sana? So Stay tune ya ...


#daywritingchallange
#dwcjilid15
#day2

Minggu, 21 Oktober 2018

Jepretanmu Adalah Energy Untuk Dunia

Apa yang teman-teman bayangkan ketika menginjakkan kaki di Pulau Belitung? Pastinya bakal langsung teringat kisah Laskar Pelangi , seperti apa perjuangan Ikal dan kawan-kawan untuk sekolah. Belitung memang masuk ke dalam bucket list saya sejak lama, dan Alhamdulillah terealisasi tahun lalu. Siapa sangka kalau perjalanan saya ke Belitung, ternyata Tuhan mempertemukan saya dengan salah satu orang yang paling inspiratif di dunia . Di Pulau Lengkuas tepatnya, saya bertemu dengan fotographer difabel Indonesia yang namanya mendunia. Achmad Zulkaranen yang  biasa dipanggil dengan Bang Dzoel . Dilahirkan tanpa lengan dan kaki namun , keterbatasan tubuh tak pernah menghentikan obsesinya untuk menjadi fotographer handal. Kisahnya ini disorot media International Aljazeera, namanya pun mendunia. Saya memperhatikan caranya dalam memegang camera dalam keterbatasannya, sugguh luar biasa. Pulau Belitung memang sarat dengan nilai-nilai inspirasi . Kisah Laskar Pelangi Dan Kisah Bang Dzoel telah membawa pesan bagi semua orang untuk tidak menyerah dan berputus asa dalam meraih impian. "Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu. (Andera Hirata). Sebuah perjalanan tidak hanya membawa kita ke tempat - tempat menakjubkan tapi juga membawa kita menemukan nilai-nilai kehidupan yang menginspirasi. Mungkin dulu saya melihat orang hebat itu adalah orang orang yang terlahir dengan kualitas kehidupan yang baik. Sejak saat itu cara pandang saya dalam melihat kehidupan mulai berubah. Orang yang hebat adalah orang yang mempunyai rasa syukur yang tinggi dan menerima segala keterbatasan dan kekurangan dengan  bersyukur, bertawakal kepada sang pencipta, dan tidak menyerah terhadap kehidupan. Itulah orang hebat yang sesungguhnya dan pemenang dalam kehidupan ini. Terima kasih kepada Allah yang sudah mempertemukan saya dengan salah satu orang yang berpengaruh dan menginspirasi dunia.Terima kasih kepada Bang Dzoel atas segala inspirasinya . JEPRETANMU bukan hanya memberikan Energy Untuk Indonesia tapi juga untuk dunia .

#daywritingchallange
#dwcjilid15
#day1

Bang Dzoel sedang memotret seorang model



Berfoto  dengan latar menara mercusuar. Bayu , Bang Doel , dan saya